Senin, 04 Agustus 2014

cinta tulus

Bissmillahirahmanirrahim……………
Allah bukan menyatukan hambanya dengan seorang yang cocok satu sama lain, tidak ada perdebatan tentang perbedaan, tapi Allah menyatukan yang berbeda, yang tak cocok agar dapat belajar keikhlasan, kesabaran, keridhoan dalam menjalin kehidupan. Keluarga yang sakinah bukan yang tak ada perbedaan bukan pula yang selalu cocok, tapi mencintai kekurangannya, bukan sekedar kelebihannya. Menghargai apa yang dimiliki pasangannya,. Jika ada perceraian, atau perselingkuhan, bukan karena tak cocok atau sudah bosan, tapi karena tak mampu menerima dan mencintai kekurangannya. Cinta itu anugrah, cinta yang tulus dapat menerima dan mencintai semua yang ada, baik secara lisan maupun pembuktian nyata. Mengertilah . . . . jika sungguh cinta . . . . . .maka cintailah dengan sungguh dan penuh hati, cintai dengan ketulusan mencintai kekurangannya dan kelebihannya, bukan menerima tapi memahami dan menghargai kekurangannya, karena manusia tak ada yang sempurna sikap dan sifat-sifatnya. Maka dari itu tak usah memaksakan tuk menjadikan pasangan kita sempurna, karena kita pun tak sempurna. Kesempurnaan akan hadir jika saling menghargai, memahami, dan mencintai setiap kekurangan pasangan. Ketidak cocokan menjadi evaluasi tuk menjadi orang yang lebih baik lagi. Menghargai perbedaan, dari perbedaan kita dapat menambah pengetahuan, memahami perbedaan yang ada. Dan seharusnya pasangan dapat mengimbangi pasangannya, jika yang satu sedang badmood yang satu menghiburnya, jika yang satu sedang marah maka yang satu bersabar dan mendinginkan suasana, namun jika tak mampu tak bisa, cukuplah Allah penolong yang terbaik dari segala masalah, waalahu ‘alam bishowaf.